Tidak harus pakai Terminal

Kebanyakan tutorial yang dituliskan di web selalu memberikan saran-saran yang pada akhirnya menyuruh readernya untuk menuliskan sesuatu di terminal untuk bisa melakukan sesuatu. Dan menurut saya sendiripun terminal itu adalah aplikasi yang sangat berguna.

Terminal itu cepat dan efisien.

Melakukan sesuatu di terminal itu cepat dan efisien, dan bagi sebagian orang hal ini adalah faktor nomor satu jarang ada yang memakai versi gui dari perintah yang ingin dilakukan. Daripada melakukan klik ini dan itu, navigasi kesana-kemari, dan memilih beberapa pilihan, menuliskannya langsung di terminal jauh lebih menghemat waktu.

Contoh paling gampangnya adalah menuliskan apt-get install vlc jauh lebih cepat dari membuka software center lalu mencari vlc dengan menulis atau memilih kategori multimedia.

Terminal itu hemat memori.

Membuka update manager, software center, ataupun package manager lainnya memerlukan memori yang lebih besar daripada sekedar membuka terminal yang isinya hanya tulisan hitam putih. Selain konsumsi memori, menggunakan tool gui juga kadang lebih lama dalam urusan waktu loading windownya.

Untuk ukuran komputer sekarang tentu memori sebesar 50mb mungkin bukan masalah, tapi bagi komputer yang minim sumber daya 50mb adalah space yang tidak boleh disia-siakan. Selain itu kecepatan load juga adalah faktor yang lumayan jadi perhitungan.

http://www.elementaryos-fr.org/wp-content/uploads/2013/08/terminal.png
Pantheon Terminal. Taken from google.

Terminal itu kelihatan keren.

Memangnya siapa yang tidak mau dianggap keren? bagi orang yang tidak tahu, seseorang yang menghadap window hitam dengan isinya hanya tulisan putih itu kelihatan seperti orang yang expert.

Yah. Cuma keliatannya doang.

Tapi sayangnya, console kecil ini yang jadi semacam drawback dari sebuah distro linux. Bukan karena masalah fungsionaltias tentunya berhubung kebanyakan orang tidak terlalu perduli pada fungsionalitas dan fokus pada tampilan. Masalah dari terminal adalah mitos tentangnya.

Tidak seperti di tahun sembilan puluhan dimana seseorang perlu mengetik untuk membuat komputernya bekerja, sekarang sepertinya orang sudah terlalu malas untuk menulis hal lain kecuali komentar dan status di jejaring sosial. Dan karena hal itu, menulis sesuatu di terminal jadi kelihatan seperti hal yang sulit.

Banyak yang menganggap menuliskan perintah di terminal itu memerlukan skill coding atau kecerdasan sekelas administrator server linux, yang pada akhirnya membuat banyak yang mengesampingkan fakta kalau di dunia ini ada sebuah teknologi luar biasa bernama COPY dan PASTE.

Kalau saya harus menyebutkan kelebihan penggunaan terminal akan memakan banyak waktu, karena itulah saya akan langsung masuk ke inti masalahnya.

Banyak yang pernah bertanya pada saya tentang versi gui dari command yang biasanya ditulis di terminal, dan inilah beberapa hal basic yang bisa dilakukan tanpa harus membuka terminal. Untuk sekarang yang saya bahas adalah package/software management.

1.Sinkronisasi paket dengan repositori. Perintah apt-get update.

Berhubung biasanya seseorang yang mulai mencoba distro linux itu mulainya dari Ubuntu atau turunannya dulu, saya mencontohkan dengan salah satu turunannya yaitu elementary os.

http://2.bp.blogspot.com/-dpvDcluTUDM/UhEN1aN-5aI/AAAAAAAABhg/R5bPwgpWTLw/s1600/screencould2013-08-18+20:08:46.png
Taken from google.

Buka update manager, dan tolong jangan tanya saya bagaimana caranya. Pasti tahu lah. Setelah window update manager keluar klik check. Dengan melakukan ini update manager akan melakukan sinkronisasi dengan repositori yang anda pilih.

Hasil dan fungsi sama dengan command apt-get update
http://xpressrazor.files.wordpress.com/2013/08/install-updates.png
Taken from google.

Kalau ada update yang perlu diinstall nanti di dalemnya akan ada nama-nama paketnya, untuk update sendiri anda bisa pilih mana yang mau dupdate dan mana yang tidak. Biasanya update juga dibagi menjadi beberapa kategori, security, recomended, dan kalau ada juga akan ada update dari ppa 3rd party yang anda pasang.

2. Pasang copot software. Perintah apt-get install/autoremove.

Ada banyak tool gui untuk memanage paket di linux, ada yang hanya sekedar front end simple semacam synaptic, ada yang dibundle dengan banyak fitur seperti Yast, dan ada juga yang dirias dengan cantik seperti Ubuntu software center.

Jika yang anda butuhkan adalah tool yang benar-benar powerfull maka saya sarankan synaptic, tapi kalau cuma install dan uninstall USC jauh lebih dari cukup.
http://anl4u.com/blog/wp-content/uploads/2012/05/Software-center-eos.png
Taken from google.

Ubuntu software center adalah lebih dari package manager, dan seperti namanya ini adalah Software Center. Kalau kurang akrab dengan istilahnya maka saya akan persimple dengan menyamakannya dengan Playstorenya android atau Appstorenya Apple.

Anda bisa memilih berdasarkan kategori, mencarinya secara manual, membeli aplikasi yang berbayar, memberikan rating pada suatu software serta memberikan review atau impresi anda pada software tersebut. Dan bahkan anda bisa mendownload dan membeli majalah yang tentunya berbau linux lewat aplikasi ini. Seperti fullcircle magazine contohnya.

http://4.bp.blogspot.com/-S3nZvRcVZpA/UiSkoiWiecI/AAAAAAAACJA/fAWiM7ZKWqg/s1600/Screenshot+from+2013-09-02+14:11:57.png
Taken from google.

Anda tinggal pilih aplikasinya, setelah itu tombol install akan muncul di bagian kanan jika software yang anda pilih belum ada dalam sistem operasi dan akan berubah jadi remove jika software sudah ada dalam sistem.

Kalau ingin info lebih banyak silahkan klik more info, di sana ada info size aplikasinya, dependensinya, aplikasi yang berhubungan dengannya, dan pilihan untuk menginstall juga beberapa plugin yang mungkin anda perlukan.

3.Mengganti repositori. Perintah sudo (vim.tiny,nano, gedit, kate) /etc/apt/sources.list.

Mungkin ada yang pernah mencoba menuliskan perintah di atas lalu disuruh menambahkan tulisan di bawah ke dalam file text yang sudah dibuka. Yang dalam kasus yang langka akan bikin ada sesuatu yang konflik.

deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu/ precise-proposed main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu/ precise-security main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu/ precise-updates main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu/ precise main restricted universe multiverse

Untuk menggantikan perintah ini. Sama seperti sebelumnya, sekarang buka update manager lalu pilih settings.

http://4.bp.blogspot.com/-Y6ilNKQwj1Q/UhEOIffp1DI/AAAAAAAABho/L5bzFTpMlGw/s1600/screencould2013-08-18+20:10:04.png
Taken from google.

Sebelumnya sorry. Screenshootnya saya ganti ke Ubuntu 14.04 LTS sebab susah nyari versi elemntarynya.

http://itsfoss.itsfoss.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2014/09/Change_server_Ubuntu.jpeg
Taken from google.

Di tab pertama ini, klik drop down main server dan pilih other. Nanti akan keluar window baru untuk memilih lokasi repositori. Cari Indonesia, lalu klik salah satu repo yang kira-kira anda pengin pake. Ada banyak pilihan mulai dari kambing, buaya, kava, kebo, singo, indika, pesat. Jika sudah selesai klik choose server lalu close windownya dan balik lagi ke update manager lalu klik check.

Biasanya sih minta reload sendiri.

Note saja, jika anda tidak yakin dengan pilihan anda pencet saja SELECT BEST SERVER, nanti akan dilakukan tes otomatis yang menentukan server mana yang paling cepat diakses dari tempat anda berada.

4.Menambah repositori. add-apt-repository ppa:xxxxxx/xxxxxx.

Masih di update manager dan settings. Kali ini masuk ke tab other software.

http://i.stack.imgur.com/3oA3m.png
Also Taken from google.

Di window ini anda bisa mengaktifkan/menonaktifkan sebuah repositori, menambahkan repositori baru atau menghapus sebuah repositori. Dan bahkan anda bisa memnount volume berisikan paket software ubuntu lewat sini.

Sebenarnya banyak sekali hal yang bisa dilakukan tapi setting lebih jauh silahkan diexplore sendiri. Selama anda bisa bahasa inggris saya yakin paham lah isinya apa aja.

5.Memperbaiki broken package. Perintah apt-get install -f.

Paket yang rusak bisa disebabkan oleh instalasi yang kena gangguan dan gagal, untuk memperbaikinya saya masih belum tahu caranya menggunakan USC. Tapi biasanya saya pake synaptic yang tentunya harus diinstal dulu. Kecuali anda pake Linux mint.

Di synaptic yang perlu dilakukan hanyalah pilih edit dan pilih fix broken package lalu tekan apply.
https://alselectro.files.wordpress.com/2014/03/img_20140327_154748783_hdr.jpg
Taken from google.

Untuk sementara hanya segitu dulu, sebenarnya masih banyak lagi tapi saya rasa lima hal itulah yang paling diperlukan oleh beberapa saudara yang mau mencoba linux. Salah satu kelebihan dari linux adalah satu hal bisa dilakukan dengan lebih dari satu cara, dan bisa memilih menurut saya adalah bentuk dari sebuah kebebasan.

Thanks for reading.

Komentar

Posting Komentar