Burning tool di Distro Linux

Yang namanya media disk dengan ukuran terbatas semacam CD atau DVD memang keberadaanya semakin tergerus dengan adanya penyimpanan portable berukuran kecil berkapasitas besar yang harganya semakin hari semakin terjangkau.

Penggunaanya semakin turun setiap harinya, mungkin. Dan karena tidak lagi dianggap penting, ada beberapa jenis laptop dan pastinya ultrabook yang sudah tidak menyediakan driveuntuk bisa membaca-tulisnya lagi.

Tapi memang meski kapasitasnya kecil, gampang rusak, serta sering disangka mainan oleh bocah-bocah di bawah tujuh tahun. CD atau DVD masih banyak diperlukan oleh sebagian besar orang.

Ada yang perlu buat menyerahkan tugas ke guru atau dosen yang ngotot nggak mau pakai e-mail atau flash drive, ada yang buat nyimpen lagu buat diputer di player lama yang gak support interface usb. Dan ada juga yang butuh buat bakar iso untuk test driver atau install os di komputer mereka sendiri.

Harganya yang murah serta sifatnya yang bisa sekali pakai lalu buang juga berhasil membuat saya masih memakai benda peninggalan jaman pra-flash disk itu untuk mencoba berbagai macam distro linux yang sudah pernah bersinggah di harddisk saya.

Tidak seperti saat memakai windows, kita tidak perlu dipersulit dengan banyaknya pilihan software yang bedanya 11 : 12 dengan berbagai macam nama dan vendor lalu harga padahal fungsinya sama semua.

Pegguna distro linux punya banyak pilihan software yang bisa digunakan untuk bermain-main dengan CD/DVD, tapi untuk kemudahan pencarian saya akan review beberapa nama besar dalam kategori tool semacam ini.

Untuk kebutuhan bakar-membakar kepingan plastik, beberapa software di bawah bisa digunakan dengan mudah oleh pengguna distro linux.

1.Brasero.

brasero.png

Kalau sudah bicara linux, pengguna lama seperti saya biasanya akan langsung mikir GNOME sebab Desktop Environment inilah yang dulu paling dominan di dunia linux. Dan jika sudah mikir bakar-bakaran ketika menggunakan GNOME nama pertama yang langsung muncul adalah Brasero yang dulunya bernama Bonfire.
   
Kenapa? Karena dia itu de-facto standart untuk masalah bakar-bakaran di GNOME. Untuk sekarang, mungkin setiap distro linux yang menggunakan DE GNOME, atau saudara-saudaranya seperti Unity ataupun Cinnamon harusnya sudah mempunyai tool ini secara default.

Tampilannya simple, saking simplenya saya yakin semua orang yang punya kemampuan bahasa Inggris minimal 5 bisa langsung tahu dari mana harus memulai projectnya. Menunya langsung to the point dan gak berbelit-belit dengan menyembunyikan banyak option di setia pilihannya.

Selain bisa bakar data, Brasero juga bisa membakar audi/video yang nantinya akan langsung dikonveriskan ke format yang sudah ditentukan oleh Brasero. Dengan kata lain, ketika membakar Brasero juga melakukan proses transcoding.

Dalam test saya, file mp3 yang saya bakar langsung di convert ke wav. Kualitas suaranya bagus tapi ukurannya jadi lumayan bengkak. Menjadikan CD yang harusnya isi banyak file mp3 hanya mampu menampung sekitar 15 file musik dalam bentuk.

Jika yang kalian butuhkan adalah Burner basic dengan fitur yang lengkap, saya tahu kalau kalimat saya kontradiktif. Maka Brasero itu lebih dari cukup. Brasero bisa bakar data, ngerip, dan bahkan bisa bikin file image dari file yang kita punya. Kalau kreatif bahkan kalian bisa bikin cover sederhana dengan tool ini.

Tapi.

Brasero ini sudah terkenal sering punya banyak masalah atau hal aneh. Saya pernah membakar file iso Ubuntu yang tidak mau selesai bahkan setelah ditunggu selama dua jam. Yang ditunjukan ke User saat menambahkan file ke dalam disk bukanlah kapasitas, size yang sudah terpakai, dan sisa. Tapi hanya sisanya saja. Selain itu untuk file musik yang dihitung adalah waktunya. Jika waktu yang disediakan (misalkan 1 jam 30 menit) berarti tidak ada file musik yang bisa ditambahkan lagi.

Ada juga kasus di mana data dari file yang saya bakar tidak terbaca, close sendiri kalau file yang ditambahkan sangat banyak, dan lain-lain dan lain-lain.

Saran saya sih, hati-hati saja.

               
2.Xfburn.

xfburn.png
               
Kecil, ringan, superminimalis. Xfburn adalah tool burner yang biasanya masuk ke dalam paket yang dibundle oleh XFCE. Tool ini berjalan lancar di berbagai macam DE (sudah di test di Mate, Cinnamon, KDE, dan Pantheon). Paket instalasi juga kecil dan memory footprintnya sama-sama kecilnya.

Kalau ada yang punya komputer dengan sumber daya yang sudah ngos-ngosan, sebaiknya menggunakan tool ini.
               
Setiap kalian membuat project baru, kalian akan dibuatkan tab project. Jadi kalian bisa membakar banyak jenis file untuk banyak jenis kepentingan tanpa harus balik ke main menu lagi, bali ke main menu lagi.

Options dari berbagai jenis mode yang ada benar-benar sangat minim dan hanya diberikan basicnya saja. Tapi meski begitu tool ini 100% fungsional dan melakukan tugasnya dengan baik. Biasanya saya menggunakan tool ini kalau mau bakar .iso secara marathon.
               
3.K3B.
   
Bukan merek obat dan juga bukan nama apotek, tapi nama tool CD/DVD kit yang masuk ke dalam jajaran KDE Software Compilation. Keliatan jelas dari huruf K di depannya.

Semua fitur yang dua tool di atas punya dimiliki oleh K3b. Dan fitur yang tidak ada di di kedua tool tadi biasanya akan ditemukan di sini.

Kalau semuanya sangat senang dengan tema simple, K3b punya pendekatan lain. Bagi software KDE tidak ada yang namanya LESS IS MORE, yang ada adalah MORE IS MORE. . . . AND MORE.

k3b.png
               
Ada sangat banyak pilihan, tweak, dan berbagai macam setting yang akan membuat proses burning menjadi benar-benar masalah presisi. Selain itu, jika fiturnya masih kurang, masih ada plugin yang bisa dijejalkan ke dalamnya untuk menambahkan berbagai macam fungsionalitas lain.

Dengan banyaknya fitur itu, tentu ada yang perlu dikorbankan. Yaitu space harddisk, terutama bagi pengguna distro non KDE. Jika ingin menggunakan K3b, user harus menginstal banyak sekali library KDE yang jumlahnya bisa ratusan mb.

Tapi tentu saja bagi pengguna KDE, masalah di atas tidak perlu dihadapi.
               
4.Nero for Linux.

Ya, kalian tidak salah dengar. Nero untuk linux ada dan berfungsi dengan baik. Mungkin ada yang berpikir kalau buat apa repot-repot menginstal aplikasi propietary yang berbayar macam Nero ini. Tapi sayangnya, di antara semua burner yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Atau malah semua burner yang ada di dunia linux tidak support media blu ray.

nero linux
               
Yang tidak tahu apa itu blue ray, silahkan cari di wikipedia. Kalau sekilasnya, dengan blue ray media hasil data (biasanya film) akan mempunyai kualitas yang sangat bagus(katanya). Selain itu kapasitas media blue ray juga besar sampai tiga puluh dua giga lebih.

Kalian tidak akan menemukan download linknya di situs utamanya, developer nero menggunakan subdomain lain utnuk menghosting webnya. Tapi jangan khawatir, tulis saja Nero for linux di google dan masalah selesai.

Asal kalian bias membedakan mana link asli dan mana yang iklan serta mana yang gak nyambung, bisa dipastikan seratus persen kalian bisa dengan aman mendapatkan installer berkestensi .deb Nero. Dan tenang juga sebab kalian gak akan dibonusi adware dan juga toolbar.


Dengan ini apa yang saya mau beritahukan sudah habis, jadi thanks sudah mempir.

Komentar